Ujian Nasional Berbasis Komputer,
Apakah Perlu Di Audit Kembali?
Manusia
merupakan sumber daya nyata yang menjadi banyak pusat perhatian bagi banyak
kalangan. Pada hakikatnya, manusia memiliki peran yang besar dalam menentukan
kemajuan sebuah organisasi baik di lembaga pendidikan maupun di lembaga-lembaga
lainnya. Karena disini manusia yang menggerakkan serta menjalankan organisasi
tersebut. Adapun sumber daya yang dikontribusikan antara lain: fisik, knowladge, dan social. Maka dari itu
peranan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat berperan penting dalam bidang
pendidikan maupun bidang-bidang yang lainnya.
Salah
satu diantara banyak bidang-bidang maupun lembaga yang bergerak di suatu
organisasi salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan sendiri merupakan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah antara guru dan siswa guna untuk
memperoleh pengetahuan. Orangtua tentunya menyekolahkan anaknya agar anaknya
nantinya dapat menjadi orang yang sukses dan berguna bagi sekitarnya. Banyak
usaha serta pengorbanan yang dilakuan orangtua terhadap anaknya agar dapat
menjadi yang terbaik di sekolahnya seperti menyuruh anaknya bimbingan belajar
di lembaga bimbingan belajar di luar rumah sampai menyuruh les privat di rumahnya sendiri. Hal-hal
tersebut adalah bentuk usaha dari orangtua agar anaknya dapat menjadi siswa
yang berprestasi di sekolahnya.
Semakin
lama sistem yang diterapkan di dunia pendidikan terus berkembang bahkan
mengalami pergantian seperti sistem kurikulum, sistem ujian nasional dan
lain-lainnya. Dahulu ujian nasional pada saat pelaksanaannya masih menggunakan
kertas baik mulai Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Akan
tetapi semakin berkembangnya zaman serta teknologi, sistem ujian yang
dilaksanakan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dulunya masih
menggunakan kertas sekarang sudah menggunakan komputer, atau yang lebih dikenal
dengan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).
Tentunya
dengan adanya pergantian sistem ini, masih menuai beberapa pro-kontra dari
masyarakat maupun dari siswa nya sendiri. Di sisi lain salah satu dampak
positif dengan adanya UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) adalah mengurangi
produksi kertas dalam jumlah yang banyak. Akan tetapi masih ada beberapa
hambatan yang terjadi di lapangan pada saat pelaksanannya. Masih terdapat
ganggungan jaringan atau Wi-Fi yang
kadang koneksi nya masih terganggu. Pada saat inilah siswa peserta ujian merasa
panik ketika sudah siap untuk ujian akan tetapi masih terdapat kendala pada
computer yang akan dipakainya.
Tentunya
pemerintah sebelum menetapkan suatu kebijakan yang baru sudah memikirkan dampak
positif muapun negatifnya. Alangkah baiknya pemerintah yang bergerak di bidang
pendidikan melakukan tolak ukur anatara UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer)
dengan ujian nasional yang menggunakan kertas. Hal tersebut dapat mempengaruhi
kualitas ujian nasional siswa. Selain itu, juga harus memperhatikan kondisi
sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Jika komputer yang terdapat di suatu
sekolah jumlahnya minim, nantinya siswa peserta ujian akan melaksanakan ujian
nasional secara bergantian. Untuk melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis
Komputer), tidak hanya pemerintah yang melakukan himbauan, akan tetapi peran
dari masing-masing pihak sekolah juga sangat penting. Pihak sekolah baik kepala
sekolah maupun guru serta staff-staff lainnya juga perlu pengecekan ulang serta
melakukan himbauan persiapan sebelum hari H pelaksanaan ujian. Terutama dalam
hal pengecekan komputer serta jaringan-jaringannya.
Untuk
menerapkan suatu sistem baru memang tidaklah mudah. Diperlukan banyak usaha
serta implementasi langsung untuk mencapainya. Pro-kontra selalu ada,
tergantung bagaimana nantinya menyikapinya. Mengingat hal ini berdampak pada kualitas pendidikan kedepannya,
diharapkan untuk kedepannya pemerintah dapat menyamaratakan pelaksanaan UNBK
(Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang ada di Indonesia, hingga ke daerah yang
pelosok. Meskipun masih minim komputer di beberapa sekolah yang membuat peserta
ujiannya melakukan ujian bergantian, maka pihak sekolah baik kepala sekolah,
guru, maupun staff karyawan lainnya melakukan audit internal.
Apa saja yang menjadi kendala pada saat
ujian berlangsung, nantinya dapat di musyawarahkan bersama-sama. Maka dari itu
alangkah baiknya setiap sekolah melaksanakan audit secara teratur. Apabila
nantinya terdapat masalah yang ditemukan, maka dapat dicarikan solusinya
bersama-sama sehingga untuk kedepannya pelaksanaan tersebut tidak menjadi
penyakit yang berkelanjutan bagi sekolah untuk kedepannya. Adanya audit
nantinya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi masing-masing sekolah yang
melakukan audit itu sendiri. Lalu hasil dari audit yang sudah dilaksanakan oleh
masing-masing sekolah dapat juga menjadi masukan atau evaluasi untuk pihak
pemerintah sebagai langkah awal untuk melaksanakan audit eksternal.
0 komentar:
Posting Komentar