Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kepala Sekolah Yang Efektif


KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH


 Hasil gambar untuk gambar kepala sekolah yang efektif kartun


Pendidikan  merupakan kebutuhan manusai yang sangat penting dalam kehidupan manusia itu sendiri, maka dari itu setiap satuan pendidikan pada dasarnya perlu melakukan pengawasan, demi memastikan bahwa proses manajemen pendidikan yang diselenggarakan telah berjalan secara efektif dan efisien. Pengawasan merupakan suatu proses untuk mengukur kinerja dan mengambil tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang di harapakan. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implentasi, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Pelaksanaan pengawasan dalam lebih pendidikan dapat dilakukan oleh pihak internal dan eksternal sekolah.
Setiap lembaga pendidikan tentunya tidak sama dalam melaksanakan pengawasan, seperti contonya di SDN Madyopuro 5 yang memiliki strategi sendiri dalam melaksanakan pengawasan pendidikan, kepala sekolah memiliki peran penting dalam melaksanakan kegiatan pengawasan yang ada di sekolah, pengawasan dilakukan yang dilakukan di SDN Madyopuro 5 melakukan kegiatan supervisi dan KKG mini. Banyak hal yang harus d perhatikan dalam melaksanakan kegaiatan pengawasan harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman yang sedang di hadapi oleh sekolah. Pertimbangan seperti ini yang sering di abaikan pada setiap lembaga pendidikan  dan dapat menghambat proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, oleh karena itu demi gambaran pada pembaca terkait prosedur perumusa dan pelaksanaan metode terkait prosedur perumusan dan pelaksanaan metode pengawasan pendidikan, dalam makalah nantinya akan dipaparkan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) di SDN Madyopuro 5.

A.  Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Fokus utama dari sebuah organisasi sekolah adalah proses pendidikan/pembelajaran dan pembelajaran. Alasan keberadaan sekolah adalah pembelajaran, terjadinya proses pembelajaran merupakan urusan utama (core business) yang menjadi dasar tegaknya sekolah, oleh karena itu tanpa proses pendidikan/pembelajaran maka sekolah tidak perlu ada. Untuk itu apapun dan bagaimanapun sekolah berkembang, pembelajaran harus menjadi fokus dari berbagai kebijakan organisasi sekolah. Karena sangat pentingnya hal ini, perkembangan dalam kepemimpinan pun menjadikannya sebagai tipe/gaya/arah kepemimpinan yang diharapkan (ideal) yaitu kepemimpinan pembelajaran/pembelajaran (instructional leadership), yang berarti kepala sekolah adalah pemimpin instrusional/pembelajaran.
Meskipun dalam perkembangannya kepemimpinan instruksional dipandang tidak lagi memadai, namun urusan pembelajaran (instruksional) tetap menjadi bagian utama yang harus jadi fokus kepala sekolah untuk terus diperbaiki, dikembangkan, karena dari hasil tersebut output sekolah diukur, dan dari hal tersebut lah mutu sekolah dinilai. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran menjadi tugas kepala sekolah untuk mengelolanya secara efektif, bermutu, agar output sekolah mencapai prestasi yang diharapkan oleh seluruh pemangku kepentingan sekolah, dan hal itu hanya mungkin apabila kepala sekolah mampu mengelola dan memimpin organisasi sekolah secara efektif, kreatif, dan inovatif.
Dalam pelaksanaan tugas sebagai penanggung jawab proses pendidikan/pembelajaran, kepala sekolah dapat melakukan berbagai kebijakan yang dapat mendorong dan mendukung terselenggarannya belajar peserta didik yang bermutu. Pembelajaran yang efektif ditentukan berbagai faktor yang terkait dengan pengembangan kurikulum, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran. Semua itu memerlukan keterlibatan kepala sekolah untuk menjamin keterlaksananya melalui monitoring dan pembimbingan guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Disamping itu, karena pengelola dan pelaksana pembelajaran di kelas adalah guru, maka kepala sekolah berkewajiban untuk meningkatkan kompetensi guru secara berkesinambungan karena dinamika pembelajaran di era sekarang ini semakin kompleks. Oleh karena itu, pengembangan profesional guru menjadi suatu keharusan agar pelaksana dan pengelola peengajaran di kelas dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menjalankan peran sebagai pendidik/pengajar. (Suharsaputra, 2016:168).
Kepala sekolah memegang peranan kunci dalam kegiatan perbaikan pembelajaran di sekolahnya. Ia merupakan orang yang telah berpengalaman dalam membimbing proses belajar peserta didik. Pengalaman profesional tersebut hendaknya dipelajari dan dikembangkan, sehingga dalam fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran merupakan tempat bertanya dan meminta nasihat guru-gurunya dalam memecahkan masalah-masalah profesional. Pertemuan individual (individual meeting) merupakan tempat berdialog antara seorang guru dengan kepala sekolah untuk membicarakan persoalan-persoalan profesional yang khusus. Sedangkan pertemuan staf (staff meeting) adalah tempat mendiskusikan dan mempertemukan pandangan seluruh staff dalam memperbaiki program-program pembelajaran.
Sebagai pemimpin pembelajaran di sekolahnya, kepala sekoalh diharapkan mampu memonitoring proses belajar-mengajar, mendiagnosis dan memberikan “terapi” masalah-masalah pembelajaran. Apakah kepala sekolah mempunyai waktu untuk memberikan pelayanan supervisi, banyak tergantung pada konsep yang ia punyai tentang jenis pelayanan ini. Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan cara pemberian supervisi kepada guru, Oliva (1992:23) mendefinisikan supervisi sebagai suatu jasa/layanan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini siswa menjadi objek terakhir sebagai penerima proses pembelajaran.
B.  Kriteria Kepala Sekolah Efektif
Dalam dunia pendidikan perlu adanya peran serta dari pemimpin yakni adalah kepala sekolah. Kepala sekolah menurut Wahjosumidjo (2002:83) memiliki pengertian yakni, “Ketua” atau “Pemimpin” dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima atau memberi pelajaran. Sedangkan menurut Daryanto (2005:80) mendefinisikan, bahwa kepala sekolah merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dengan masyarakat sekitar merupakan tanggung jawabnya pula Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang tenga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik. Pada sekolah yang unggul perlu adanya kepemimpinan dari kepala sekolah yang efektif. Kepala sekolah yang efektif memiliki beberapa kriteria antara lain:
1.        Memiliki keinginan yang kuat dan mengubah keadaan dengan memberikan dorongan dan pertimbangan untuk membahas masalah dengan hati-hati
2.        Inisiatif dan keinginan untuk meningkatkan sumber daya secara maksimal
3.        Memiliki cita-cita yang tinggi dan mempunyai perasaan yang kuat, yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan
4.        Memiliki pengalaman-pengalaman yang baik dengan cara bekerja keras untuk pendidik yang ada di sekolah
5.        Kepala sekolah harus mengenali kekhususan guru dari gaya, tingkah laku, kemampuan, orientasi, dan mendukung perbedaan gaya mengajar dan menggabungkan keefektifan kepala sekolah dengan kemampuan mengajar guru.
6.        Pembuatan jadwal yang fleksibel sesuai dengan waktu yang ada.
7.        Mengerahkan guru sebagai pemimpin pada saat keadaan yang darurat.
8.        Mengidentifikasi peran dan kepemimpinan pendidikan pada lingkungan pembelajaran.
9.        Memiliki perhatian dan kecakapan dimensi tidak resmi dalam kepemimpinan di sekolah, akan tetapi memiliki kekuatan dalam kepemimpinan. Kepala sekolah juga menolak kepemimpinan yang bersifat formal pada sekolah.
10.    Yang tepenting bagi kepala sekolah, proaktif sangat utama dibandingkan dengan aktif dan jangan sampai meninggalkan tugas. (Davis dan Thomas, 1989:30).
C.  Kriteria Sekolah Efektif
Pendidikan merupakan hal yang wajib ditempuh bagi seluruh individu. Dengan adanya pendidikan dapat menghasilkan individu yang cerdas dan terampil pada keterampilan, karakter, dan ilmu pengetahuan. Dengan pentingnya pendidikan bagi seluruh individu, maka perlu adanya sekolah yang efektif. Sekolah efektif memiliki definisi yakni sekolah yang memiliki kemampuan memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, serta memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan akuntabel dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Efektifitas sekolah merujuk pada pemberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki kompetensi (Supardi, 2013:2). Sekolah yang efektif memiliki beberapa kriteria. Kriteria sekolah yang efektif antara lain:
1.    Nilai skornya meningkat
2.    Tingkat disiplin sekolah tinggi
3.    Secara umum meningkat pada nilai menulis dan pekerjaan rumah meningkat, dengan jumlahnya pekerjaan rumah harus sesuai berdasarkan usia peserta didik
4.    Peningkatan instruksi jam pembelajaran banyak pada matematika, bahasa Inggris, IPA, sejarah dan IPS, bahasa asing dan seni
5.    Partisipasi dengan masyarakat dan orang tua
6.    Partisipasi peserta didik pada kegiatan ekstrakurikuler
7.    Penghargaan dan pengenalan terhadap peserta didik dan guru
8.    Dukungan kualitas untuk peserta didik sesuai dengan kebutuhan (Davis dan Thomas, 1989:6).


DAFTAR RUJUKAN

Anshori. 2017. Pemanfaatan Tik Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran Di Sekolah. Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya. 1 1(14): 10-20, (Online), (http://www.jurnal.stkippgri-bkl.ac.id), diakses pada 04 Maret 2019.
Davis, G & Thomas, M. 1938. Effective School and Effective Teachers. Massachusetts: Needham Heights

Oliva, P. 1992. Supervision for Today’s School. New York: Longman Publishing Group
Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Suharsaputra, U. 2016. Kepemimpinan Inovasi Pendidikan (Mengembangkan Spirit Entrepreneurship Menuju Learning School). Bandung: PT. Refika Aditama
Ulfatin, N & Triwiyanto, T. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafino Pesarda.
Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Garafindo
Wahyuningsih, S. Djazari, M. 2015. Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMK Negeri 1 Srandakan. (Online),  (https://media.neliti.com/media/publications/222150-pengaruh-lingkungan sekolah-dan-kebiasaan.pdf). Diakses tanggal 23 Maret 2019.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Pendistribusian Sarana dan Prasarana Sekolah

PENDISTRIBUSIAN SARANA DAN PRASARANA       Pendistribusian Sarana dan Prasarana P endistribusian sarana dan prasarana merup...