IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN KARAKTER DI SDN
MADYOPURO 5
Setiap orang ditakdirkan mempunyai
karakter, karakter merupakan suatu perilaku yang ada di dalam diri
masing-masing individu. Setiap individu mempunyai latar belakang karakter yang
berbeda-beda sehingga itulah yang menyebabkannya unik serta beragam. Menurut
Philips dalam buku Amirulloh (2015:10), karakter merupakan kumpulan tata nilai
yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, perasaan, sikap, dan
perilaku yang ditampilkan seseorang.
Sedangkan pengertian dari pendidikan
karakter menurut Lickona dalam buku Amirulloh (2015:13), pendidikan karakter
adalah upaya membentuk/mengukir kepribadian manusia melalui proses knowing the
good (mengetahui kebaikan), loving the good (mencintai kebaikan), dan acting
the good (melakukan kebaikan), yaitu proses pendidikan yang melibatkan tiga
ranah: pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling/moral
loving), dan tindakan moral (moral acting/moral doing), sehigga perbuatan mulia
bisa terukir menjadi habit of mind, heart, and hands. Tanpa melibatkan ketiga
ranah tersebut pendidikan karakter tidak akan berjalan efektif.
A.
Dasar
Hukum Pendidikan Krakter
Menurut Asmani (2013:41), berikut adalah
dasar hukum pembinaaan pendidikan karakter, yakni :
a. Undang-Undang
Dasar 1945
b. Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. Permendiknas
No 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
e. Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
f. Permendiknas
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
g. Rencana
Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2010-2014
h. Renstra
Kemendiknas Tahun 2010-2014
i.
Renstra Direktorat Pembinaan SMP Tahun
2010-2014
B.
Tujuan
Pendidikan Karakter
Menurut Asmani (2013:42) tujuan pendidikan karakter adalah
sebagai penanaman nilai dalam diri peserta didik sebagai pembaruan tata
kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Tujuan janka
panjangnya yang tidak lain adalah mendasarkan diri pada tanggapan aktif
kontekstual individu atas implus natural sosial yang diterimanya, yang pada
gilirannya semakin mempertajam visi hidup yang akan diraih lewat proses
pembentukan diri secara terus menerus.
Pendidikan karakter juga bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah
pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, serta seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
Beberapa
negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di
antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Hasil peneletian di
negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter yang
tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis. Seiring
sosialisasi tentang relevensi pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu dekat
setiap sekolah bisa segera menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa
yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Pendidikan karakter menjadi sangat penting karena posisinya strategis dalam
memompa semangat manusia dalam melestarikan dan memperjuangkan nilai-nilai
agung tersebut.
C.
Indikator
Keberhasilan Pendidikan Karakter
Indikator
keberhasilan pendidikan karakter menurut Asmani (2013:54) dapat diketahui
melalui pencapaian beberapa indikator sebagai berikut:
a. Mengamalkan
ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
b. Memahami
kekurangan dan kelebihan diri sendiri
c. Menunjukkan
sikap percaya diri
d. Mematuhi
aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
e. Menghargai
keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup
nasional
f. Mencari
dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara
logis, kritis, dan kreatif
g. Menunjukkan
kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
h. Menunjukkan
kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
i. Mendeskripsikan
gejala alam dan sosial
j. Memanfaatkan
alam secara bertanggungjawab
k. Menerapkan
nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia
l. Menghargai
karya seni dan budaya nasional
m. Menghargai
tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
n. Menerapkan
hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik
o. Berkomunikasi
dan berinteraksi secara efektif dan santun
p. Memahami
hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat, menghargai
adanya perbedaan pendapat
q. Menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek dan sederhana
r. Menunjukkan
ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris sederhana
s. Menguasai
pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan meengah
t. Memiliki
jiwa kewirausahaan
Pada tataran sekolah, kriteria
pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu
perilaku, tradisi, kebiasaan seharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh
semua warga sekolah. Indikator ini bisa menjadi parameter sukses atau tidaknya
lembaga sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan karakter. Sadangkan jika
belum maka dicari faktor penyebabnya, ditemukan solusinya, diterapkan, dan
dilihat hasilnya nanti. Tentunya, semua itu harus dilakukan dengan cermat,
selektif, dan konsisten dalam menjalankan program dan evaluasi.
D.
Nilai-Nilai
Karakter
Asmani (2013:36) menjelaskan bawasannya
berdasarkan kajian berbagai nilai agama, norma sosial, peraturan atau hukum,
etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai
yang telah dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, serta kebangsaan. Berikut adalah daftar dan deskripsi
ringkas nilai-nilai utama yang dimaksud.
a. Nilai
karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
Nilai
ini bersifat religius. Dengan kata lain, pikiran, perkataan, dan tindakan
seseorang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau
ajaran agama
b. Nilai
karakter hubungannya dengan diri sendiri
Ada
beberapa nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri. Berikut beberapa
nilai tersebut:
1. Jujur
2. Bertanggung
Jawab
3. Bergaya
Hidup Sehat
4. Disiplin
5. Kerja
Keras
6. Percaya
Diri
7. Berjiwa
Wirausaha
8. Berpikir
Logis, Kritis, Kreatif, dan Inovatif
9. Mandiri
10. Ingin
Tahu
11. Cinta
Ilmu
c. Nilai
Karakter Hubungannya dengan Sesama
1. Sadar
Hak dan Kewajiban Diri dan Orang Lain
2. Patuh
pada Aturan-Aturan Sosial
3. Menghargai
Karya dan Prestasi Orang Lain
4. Santun
5. Demokratis
d. Nilai
Karakter Hubungannya dengan Lingkungan
Hal
ini berkenaan dengan kepeduliaan terhadap sosial dan lingkungannya. Nilai
karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusaka pada lingkungan alam di sekitarnya. Selain itu, mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu
ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
e. Nilai
Kebangsaaan
Artinya, cara berpikir, cara bertindak, dan wawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri sendiri
dan kelompok. Adapun nilai kebangsaan mencakup:
1.
Nasionalis
2.
Menghargai Keberagaman
Hasil
dan Pembahasan
A.
Pengertian
Pendidikan Karakter
Sejak zaman dahulu, Indonesia dikenal
sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika bangasa.
Masyarakatnya saling menghormati, bertutur kata halus, berbudi pekerti luhur,
dan memiliki semangat yang tinggi untuk selalu berjuang mempertahankan tanah
airnya.
Berdasarkan hasil wawancara serta data
yang di dapat, dengan narasumber yaitu dengan bapak Drs. Susiswo, M.Pd selaku
kepala sekolah di SDN Madyopuro 5 Malang. Narasumber mengatakan bawasannya di
SDN Madyopuro 5 tersebut dalam 5 hari kerja sudah menerapkan pendidikan
karakter. Sejalan dengan perkembangan zaman nilai-nilai tersebut mulai luntur.
Untuk itu perlu adanya usaha untuk mempertahankan nilai-nilai luhur budaya
bangsa kita. Salah satu era yang bisa kita lakukan adalah dengan menanamkan
pendidikan karakter pada siswa-siswa di sekolah. Dengan adanya penanaman
pendidikan karakter tersebut diharapkan siswa dapat menerapkan nilai-nilai
luhur bangsa kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian generasi penerus
bangsa kita dapat terus mewarisi nilai-nilai luhur budaya bangsa yang nantinya
akan berdampak lebih baik lagi untuk kedepanya.
SDN
Madyopuro 5 sebagai lembaga pendidikan sekolah dasar sudah melaksanakan
pendidikan berkarakter secara integrasi dalam perilaku siswa sehari-hari dan
terintegrasi dalam pembelajaran, dengan tujuan agar tertanam nilai-nilai
berbudi luhur, sopan, santun, dan bersahaja dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan
dengan teori, pendidikan karakter adalah upaya membentuk/mengukir kepribadian
manusia melalui proses knowing the good (mengetahui kebaikan), loving the good
(mencintai kebaikan), dan acting the good (melakukan kebaikan).
B.
Dasar
Hukum Pendidikan Krakter
Adanya
kebijakan desentralisasi dan dekonsentrasi pendidikan akan memberikan kebebasan
tiap-tiap jenis satuan pendidikan untuk mengembangkan sumber daya yang ada
secara maksimal. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan untuk membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Berikut ini merupakan data yang sudah diperoleh dari SDN Madyopuro 5
tentang dasar hukum.
Untuk mengembangkan fungsi tersebut
Pemerintah mengeluarkan :
1. Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
3. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah;
Hampir sama hal nya antara teori dan juga hasil data
yang diperoleh mengenai dasar hukum yang sudaha ditetapkan oleh pemerintah.
Antara yang terdapat di dalam teori dan data yang diperoleh dari SDN Madyopuro
5 sama-sama terdapat tiga dasar hukum yang sama yakni Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, serta berdasarkan UUD 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan untuk membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
C.
Tujuan
Pendidikan Karakter
Tujuan dengan adanya Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) di SDN Madyopuro 5 Malang yaitu karena anak-anak zaman sekarang akhlaknya
sudah luntur , sudah lagi tidak seperti dulu, seperti kurangnya menghormati
kepada yang lebih tua, kurang kesadaran rasa tolong-menolong. Dengan demikian
menurut narasumber hal demikian tersebut sudah mulai langka, maka dari itu
sekarang perlu dikuatkan pendidikan karakter, agar ke-Indonesiaannya tidak
hilang. Adapun beberapa tujuan dengan adanya pendidikan karakter yaitu:
- Menyiapkan peserta didik agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Y. M. E. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
- Membentuk peserta didik agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan tuntunan kurikulum yang berlaku.
- Membentuk peserta didik agar memiliki kecerdasan, dan kesehatan jasmani maupun rohani.
- Menumbuh kembangkan bakat dan kreativitas yang dimiliki oleh siswa.
Disini antara karakter dan hasil observasi
berkesinambungan, pada teori pendidikan karakter juga bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah
pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh, terpadu, serta seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan,
sedangkan pada hasil obeservasi pembentukan karakter juga bertujuan untuk agar
peserta didik enjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlaq mulia dan berbudi pekerti luhur sampai menumbuh kembangkan bakat dan
kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik.
D.
Indikator
Keberhasilan Pendidikan Karakter
Menurut hasil
wawancara dengan bapak Susiswo selaku kepala sekolah SDN Madyopuro 5, Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) bisa dikatakan berhasil apabila tingkah laku siswa
berubah yaitu tentunya berubah menjadi lebih baik lagi dari tingkah laku
sebelumnya. Adapun letak keberhasilan tersebut antara lain:
1. Apabila
siswa tersebut yang dulunya tidak sholat menjadi sholat
2. Yang
tadinya belum terbiasa berdoa sebelum makan sekarang sebelum makan selalu
berdoa dahulu
3. Dulu
waktu sebelum dan setelah pelajaran belum terbiasa berdoa, sekarang sudah
terbiasa berdoa sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung
4. Kebiasaan
sholat jumat berjamaah yang dulunya tidak ada sekarang menjadi sesuatu yang
wajib dilaksanakan bagi siswa SDN Madyopuro 5
5. Mampu
membiasakan diri yang dulu nya setelah sholat jumat bersama di masjid langsung
pulang, sekarang kembali ke sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka
Menurut narasumber, letak keberhasilan tersebut dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku siswa yang dulunya belum terbiasa melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sekarang siswa mampu
menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif apa yang telah diajarkan guru terhadap
siswa tersebut. Yakni dari yang kurang baik menjadi lebih baik di masa sekarang
dan kedepannya.
Pada kajian teori, salah satu
indikator keberhasilan pendidikan karakter salah satunya merupakan mengamalkan
ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja, hal ini
berkesinambungan dengan hasil observasi di SDN Madyopuro 5 yaitu yang dulunya
belum terbiasa sholat jumat sekarang dengan adanya pendidikan karakter di
sekolah siswa menjadi terbiasa sholat jumat.
E.
Nilai-Nilai
Karakter
Dari hasil
observasi yang sudah dilakukan, terdapat nilai-nilai serta pembiasaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan proses
pembentukan akhlaq dan penanaman/pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan nya meliputi :
a) Pembiasaan rutin
Merupakan
proses pembentukan akhlaq dan penanaman/pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan
pembiasaan meliputi :
1).
Pembacaan
Asmaul Husna
2).
Sholat Berjamaah.
3).
Tadarus Al – Qur`an.
4).
Pembinaan Tilawah Qur`an
5).
Berdoa
bersama saat Apel Pagi
b) Pembiasaan
terprogram
Merupakan
proses pembentukan akhlaq dan penanaman/pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan
pembiasaan meliputi :
1).
Pesantren Ramadhan.
2).
Pelaksanaan `Idul Qurban.
3).
Maulid Nabi.
4).
Hari Raya Idul Fitri.
c)
Kegiatan
keteladanan
1)
Pembinaan Ketertiban Pakaian
Seragam Anak Sekolah ( PSAS ).
2)
Pembinaan Kedisplinan.
3)
Penanaman Nilai Akhlak Islami.
4)
Penanaman Budaya Minat Baca.
5)
Penanaman Budaya Keteladanan :
a.
Penanaman Budaya Bersih Diri
b. Penanaman Budaya Bersih Lingkungan
Kelas dan Sekolah
c. Penanaman Budaya Lingkungan Hijau
d. Peringatan Hari Bumi dan Lingkungan
Hidup
d)
Kegiatan
Nasionalisme dan Patriotisme
1).
Upacara
Bendera setiap hari Senin
2).
Menyanyikan
lagu kebangsaan setiap hari
3).
Peringatan Hari Kemerdekaan R.I.
4).
Peringatan Hari Pahlawan
5).
Peringatan Hari Pendidikan
Nasional :
a)
Seminar Pendidikan
b)
Bedah Buku
e) Pekan kreativitas siswa
1)
Lomba Kreativitas dan Karya Cipta
2)
Ekskul on the road
f) Pembinaan dan Bimbingan bagi Calon Siswa
Teladan dan Siswa Peserta Olimpiade MIPA
g) Outdoor
Learning and Training
1)
Kunjungan
Belajar
2)
Outbond
Menurut teori, nilai-nilai karakter mencakup : 1) Nilai
karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, 2) Nilai karakter dalam hubungannya
dengan diri sendiri, 3) Nilai karakter hubungannya dengan sesama, 4) Nilai
karakter hubungannya dengan lingkungan, 5) Nilai kebangsaan. Antara teori dan
hasil observasi saling berkaitan, karena pada hasil observasi juga terdapat
kegiatan pembentukan akhlaq dan dilaksanakan kegiatan rutin seperti pembacaan
asmaul husna, sholat berjamaah. Kemudian terdapat juga nilai karakter yang
berhubungan dengan diri sendiri seperti pekan kreativitas siswa. Nilai karakter
hubungannya dengan sesama juga terdapat pada hasil observasi yaitu dengan
melakukan kunjungan outbond bersama dan hal tersebut juga bisa berkaitan dengan
nilai karakter yang hubungannya dengan lingkungan. Kemudian nilai kebangsaan,
pada hasil observasi nilai yang menunjukkan nilai kebangsaan yaitu ketika waktu
melaksanakan upacara bendera hari senin, menyanyikan lagu kebangsaan setiap
hari, peringatan hari kemerdekaan RI, serta memperingati hari pahlawan.
0 komentar:
Posting Komentar